Monday, October 5, 2009

Motivation: DESIRE


”Saya ingin punya uang 100 Juta di rekening saya, soalnya saya belum pernah punya sebanyak itu di rekening”.
Yah...itulah kalimat yang terlontar dari istri saya suatu ketika.
Istri saya bukan pesulap yang berkata abacadabra…sim...salabim...langsung ada di rekening sebesar 100 Juta rupiah.
Istri saya seorang property consultant yang hampir 1 tahun menjalani profesi tersebut.
Ada yang menarik dari perkataan beliau yang mengusik pikiran saya yaitu hasrat atau keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut.
Kalau dibilang mudah yah susah, tetapi kalau dibilang susah yah...tidak juga.
Untuk mendapat uang 100 Juta rupiah mungkin saja terjadi, kalau kita memang menginginkannya.
Yang terpenting adalah pertama-tama kita harus menyadari apakah kita mempunyai keinginan akan sesuatu?
Itu adalah hal yang terpenting, kenapa Karena kalau kita tidak mempunyai keinginan akan sesuatu, apa yang kita kerjakan tidaklah sungguh-sungguh. Kita akan bertindak biasa-biasa saja, melewati hari-hari seperti biasa.
Akan tetapi kalau kita mempunyai keinginan atau hasrat yang kuat, kita akan berpikir keras untuk mencapai keinginan tersebut dan semua tindakan yang kita lakukan akan mengarah ke hal tersebut.

Saya percaya dan yakin bahwa keinginan yang kuat akan membuat keinginan kita tercapai. Semua itu hanya tinggal waktu yang menjawabnya dan tergantung dari diri kita sendiri, apakah kita ingin dengan cepat mendapatkannya atau tidak?

Desire creates the power.
[ Raymond Hollingwell ]

Serpong, 05.10.09
© 2009 葉建鴻
e-mail: ye_jian_hong@yahoo.com

Monday, May 11, 2009

Motivation: TO BE NUMBER ONE

Kecap selalu nomor 1 dan tidak ada kecap nomor 2 atau nomor lainnya.
Itu alasan kenapa kita harus menjadi nomor satu, bukan nomor yang lain.
Saya jadi teringat kata-kata atasan saya terdahulu di tempat dimana saya bekerja.
Beliau selalu mengatakan kita harus selalu nomor satu karena wilayah kita di pinggiran Jakarta [ Bogor, Tangerang, Bekasi, Sukabumi & Lampung ] dan bukan hanya kita harus mencapai target yang telah ditentukan.
Karena apa? Karena menjadi nomor satu dan berhasil akan selalu diingat dan dikenang.

Beberapa merk sebuah produk yang selalu diingat orang karena pertama kali diluncurkan dan sukses.
Kita bisa ambil contoh air minuman dalam kemasan merk ’AQUA’. Dimana-mana orang selalu menyebut ’AQUA’ untuk membeli air minuman dalam kemasan. Padahal saat pertama kali diluncurkan orang-orang pesimis bahkan mencibir bahwa produk tersebut tidak akan laku di pasaran.
Tetapi hal itu tidak menjadi halangan buat Pak Tirto Utomo [ Pendiri PT Aqua Golden Mississippi ] untuk tetap menjalankan idenya untuk menjual air minuman dalam kemasan tersebut.
Kita bisa lihat sekarang ide tersebut ditiru banyak orang. Coba diingat-ingat, berapa banyak merk air minuman dalam kemasan yang ada di pasaran dan walaupun banyak sekali pesaing air minuman dalam kemasan merk ’AQUA’ tetap menjadi pilihan konsumen dan memegang pangsa pasar terbesar sampai saat ini.

Ini terjadi sampai saat ini, dimana setiap orang yang akan membeli air minuman dalam kemasan selalu menyebut nama ’AQUA’, walaupun yang dijual bukan merk tersebut.
Penyebutan nama merk sebuah produk terjadi juga di produk lainnya seperti ’ODOL’ untuk menyebut pasta gigi [ ’ODOL’ adalah merk sebuah pasta gigi ], teh ’BOTOL’ untuk teh dalam botol semua merk [ awalnya adalah teh cap ’BOTOL’ buatan Sosro], dan produk-produk lainnya.

Beberapa hal yang dapat kita pelajari dari cerita di atas adalah:
· Menjadi nomor satu dan sukses, maka kita akan selalu diingat dan dikenang.
· Berpikir ’out of the box’.
· Selalu menciptakan ide-ide baru.
· Berpegang pada prinsip dalam menjalankan ide-ide tersebut.
· Jangan mudah menyerah karena halangan atau rintangan selalu datang menghadang dan
menghalang-halangi keberhasilan ide tersebut.

Sepanjang jalan menuju Serpong dari daerah Casablanca, 11.05.09
© 2009 葉建鴻
e-mail: ye_jian_hong@yahoo.com

Wednesday, April 8, 2009

Motivation: CREATING OPPORTUNITIES


Dalam kondisi krisis seperti ini kita tidak bisa tinggal diam dan hanya menunggu kesempatan baik muncul dengan tiba-tiba.
Justru sebaliknya, kita harus menciptakan peluang-peluang yang dapat membuat kita sukses.

Pada kesempatan berbicara di depan forum marketing kredit konsumer, saya mengatakan walau kondisi krisis seperti saat ini dimana susah sekali mencari orang yang mau kredit untuk membeli rumah, kita harus menciptakan peluang-peluang lain dan tidak hanya berkutat pada KPR [ Kredit Pemilikan Rumah ] saja.
Banyak sekali peluang-peluang yang dapat kita ciptakan bukan dicari seperti yang sudah dilakukan banyak orang.
Sebagai contoh, saat ini walaupun kondisi krisis masih saja orang yang mau berusaha tetapi ragu untuk membeli asset [ RUKO ] dalam berusaha.
Kebanyakan mereka sewa selama 2-3 tahun sambil melihat perkembangan usahanya apakah bisa jalan atau tidak, sehingga apabila usahanya tidak jalan kerugian yang timbul tidak menjadi lebih besar.
Orang-orang tersebut pastinya sudah memiliki asset [ rumah tinggal ], marketing harus jeli untuk melihat peluang tersebut.
Peluang yang ada adalah kita dapat memberikan mereka fasilitas KMG [ Kredit Multi Guna ] untuk sewa tempat [ RUKO ] dan tambahan untuk usahanya.

Ada langkah-langkah dalam menciptakan peluang, yaitu Awareness, Potential Searching, Product Focus & Customer Loyalty.

Langkah pertama adalah Awareness, dimana kita harus aware dengan sekeliling kita, apakah masih ada peluang yang dapat kita ciptakan dan dengan keyakinan bahwa peluang dapat kita ciptakan setiap saat dan dimana saja.

Langkah kedua adalah Potential Searching, dimana setelah kita aware dengan lingkungan sekitar kita, mulailah kita mencari dan menggali potensi yang ada di sekeliling kita, produk apa saja yang bisa kita jual, segmen mana yang akan kita masuki [ pekerjaan, umur, gender, dan lain-lain ], kapan waktu yang tepat kita berjualan, dan lain-lain.

Langkah ketiga adalah Product Focus, dimana setelah kita mengetahui potensi yang ada maka kita mulai fokus dengan produk yang akan kita jual, tidak bingung dengan bermacam-macam produk yang kita miliki.
Kita mulai berjualan dengan produk yang tepat, waktu yang tepat dan segmen yang tepat pula.

Langkah terakhir adalah Customer Loyalty, dimana kita harus menjaga konsumen-konsumen kita tetap loyal dengan cara dengan menjaga komunikasi secara berkala dan memberikan solusi-solusi finansial kepada mereka.

Jadi peluang-peluang itu harus kita ciptakan bukan dicari.
We have to create opportunities, not to find it.

Sepanjang Jalan Tol Kebon Jeruk, 08.04.09
© 2009 葉建鴻
e-mail: ye_jian_hong@yahoo.com

Friday, March 20, 2009

Motivation: DO IT NOW & DO IT RIGHT


Lakukan dari sekarang dan benar!
Jangan pernah menunda suatu pekerjaan karena pasti pekerjaan itu tidak akan pernah diselesaikan.
Coba kita renungkan pekerjaan apa saja yang pernah kita tunda dan pada akhirnya tidak pernah terselesaikan.
Secara alamiah memang terjadi seperti itu, karena kita menunda pekerjaan tersebut, maka pekerjaan baru akan datang lagi dan pada akhirnya pekerjaan lama tidak terselesaikan.

Contoh lain apabila kita menunda sebuah pekerjaan atau tugas dalam hal pencapaian target penjualan.
Pada kondisi saat ini dimana persaingan sangat ketat dan permintaan masyarakat turun, maka seorang tenaga penjual harus melakukan dari sekarang dan benar, jangan menunggu kondisi membaik.
Kenapa? Karena kalau kondisi sudah membaik kita akan ketinggalan dari teman-teman yang lain.
Selain ketinggalan, bisa saja kita demotivasi dalam diri kita sendiri, tidak terbiasa menjual karena sudah lama tidak berjualan.

Dan yang pasti dalam kondisi yang sesulit apapun, kita pasti mempelajari hal-hal baru yang bisa meningkatkan kemampuan kita asalkan kita selalu berpikir positif dalam menyikapi hal yang sulit itu.

Baru-baru ini terjadi angin puting beliung di daerah rumah saya tinggal dan sebelum hujan saya memindahkan mobil saya ke dalam garasi.
Dan apa yang terjadi pada saat hujan badai dan angin puting beliung datang, seluruh pot kembang, tong sampah dan lain-lainnya ’terbang’ dan untungnya mobil saya sudah pindahkan.
Coba bayangkan apabila saya tidak memindahkan mobil ke dalam garasi, sudah pasti mobil saya terkena tong sampah dan lain-lainnya.
Itu ada contoh nyata dalam kehidupan kita sehari-hari, apabila kita menunda pekerjaan.

Jadi kerjakan dari sekarang dan kerjakan dengan benar!

Serpong, 19.03.09
© 2009
葉建鴻
e-mail: ye_jian_hong@yahoo.com

Wednesday, March 4, 2009

Motivation: LEARN FROM THE PROBLEM


Biasanya kita belajar dari pengalaman sebelumnya atau lebih sering diucapkan dalam kalimat bahasa inggris ’learn form the past’.
Tapi ini kita belajar dari masalah. Koq bisa yah?

Saya teringat beberapa tahun yang silam waktu pertama kali bekerja di dunia perbankan dimana saya ditempatkan di luar kota Jakarta.
Sampai hari ini saya masih bersyukur kalau pertama kali bekerja bukan di kantor pusat.
Kenapa? Karena saya banyak sekali belajar tentang seluk beluk perbankan khususnya di bidang perkreditan, dimana tempat saya bekerja semua yang berkaitan dengan perkreditan ditempatkan dalam 1 kantor [ Marketing, Legal. Admin Kredit, dan lain-lain ].

Banyak sekali permasalahan yang saya hadapi saat itu, karena saya baru pertama kali bekerja di dunia perbankan.
Salah satu contoh, saya pernah dimarahi nasabah lama karena sisa pinjaman yang masih besar padahal dia sudah membayar angsuran lebih dari 2 tahun lamanya.
Saya hadapi dengan senyuman dan dari masalah tersebut saya belajar mengenai perhitungan kredit secara detail.
Padahal kalau mau tahu beres, saya tinggal serahkan masalah tersebut kepada bagian kredit admin untuk menyelesaikannya.

Hal lain dimana ada pengajuan kredit yang secara legal agak rumit, saya terus berkonsultasi dengan bagian legal, notaris, dan lain-lain untuk minta saran serta solusi atas pengajuan kredit tersebut.
Dari situ saya juga belajar mengenai sisi legal. Kalau mau santai atau tidak mau pusing dengan masalah, saya cari saja pengajuan kredit yang standard [ tidak ada masalah ].
Sebagai Marketing, kita bukannya mencari aplikasi kredit yang bermasalah supaya kita bisa belajar. Bukan hal tersebut yang saya tekankan, akan tetapi setiap masalah yang ada kita harus menghadapinya dan kita belajar dari masalah tersebut agar pengetahuan kita bertambah dan pelayanan kepada nasabah lebih cepat & lebih profesional.

sepanjang jalan TOL kebon jeruk, 04.03.09
© 2009 葉建鴻
e-mail: ye_jian_hong@yahoo.com

Tuesday, February 17, 2009

Movie Reviews: AMERICAN GANGSTER


Cast: Denzel Washington & Russell Crowe
Director: Ridley Scott
Genre: Crime/ Drama
Language: English
Release Date: 16 January 2008
Running Time: 157 min

In 1970s America, a detective works to bring down the drug empire of Frank Lucas, a heroin kingpin from Manhattan, who is smuggling the drug into the country from the Far East
Pesan Moral:
- Strong Leadership [ Frank Lucas ]
- Kerja keras dan berani mengambil resiko dalam mencapai kesuksesan [ Frank Lucas & Detective Richie Roberts ].
- Walaupun sukses, Frank Lucas masih ingat dengan orang tua dan saudara-saudaranya.
- Konsistensi yang membuahkan hasil [ Detective Richie Roberts ]
- Jangan terlena dengan kesuksesan [ Frank Lucas ]

QUOTES:
A leader like a shepherd,
He sends his fastest nimble sheep, out front.
And the others will follow.
While the shepherd, he walks quietly behind it.

Now, he’s got the stick and the cane.
He’ll use it, if he has to.
But most times, he doesn’t have to.
He moves the whole herd quietly.

The most important things in business is honestly, integrity, hard work & family.
Never forgetting where we came from.

You are what you are in this world.
That’s either one of two things.
Either you’re somebody or you’re nobody.

The loudest one in the room is the weakest one the room.

Why is it called Small’s?
Why don’t you call it Frank’s?
When you own something, you can call it what you want.

He taught me a lot of things.
He taught me how to take my time.
Taught me that if I was going to do something, to do it with care, with love.
He taught me to be a gentleman.

Float like a butterfly.
Sting like a bee.

It’s like a Sicilian family.
He’s structured his organization to protect him in the same way.

Success,
It’s got enemies.
A lot of enemies,
We can be successful and have enemies.

Serpong, 15.02.09
© 2009
葉建鴻
e-mail: ye_jian_hong@yahoo.com

Motivation: AWAL & AKHIR


”Yang terpenting adalah bukan engkau mengawalinya, tetapi di mana engkau mengakhirinya.”
[ Zig Ziglar ]

Benar apa yang dikatakan Zig Ziglar, bahwa kesuksesan seseorang bukan ditentukan oleh awalnya saja, tetapi bagaimana kita mengakhirinya.
Kita banyak melihat kesuksesan seseorang bukan karena dia dilahirkan sebagai orang yang berada [ kaya ], orang yang IQ nya tinggi, ataupun hanya orang yang normal [ maaf, tidak cacat tubuhnya ]. Banyak sekali contoh-contoh yang kita bisa lihat di sekeliling kita, banyak orang yang berprestasi dan sukses biasanya karena dilahirkan dengan kondisi ’kekurangan’ [ miskin ].
Semangat juang mereka biasanya lebih tinggi dan pantang menyerah pada keadaan, bukan menyerah atau menerima keadaan tersebut.
Kita memang tidak bisa menyamakan semua kondisi tersebut, ada juga orang yang dilahirkan serba berkecukupan ,tetapi memiliki semangat juang yang tinggi.

Awal bukannya tidak penting, kita dalam melakukan segala sesuatu harus ada perencanaaan awal [ plan ], akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita mengakhiri atau menindaklanjuti perencanaan tersebut [ action ].
Tindakan kita adalah bagian terpenting, karena kalau tidak ada tindakan [ action ] akan percuma saja.
Yang pasti kedua-duanya tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Tahun 2009 adalah tahun yang tidak mudah bagi kita semua.
Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali institusi finansial kelas dunia berjatuhan.
Dalam hal ini bagaimana awal tahun yang sulit ini kita akhiri dengan keberhasilan dan kesuksesan.
Apakah kita hanya menerima keadaan yang sulit ini? Atau berjuang pantang menyerah pada keadaan?
Semua tergantung dari diri kita masing-masing dan ingat ”Yang terpenting adalah bukan engkau mengawalinya, tetapi di mana engkau mengakhirinya.”

Serpong, 15.02.09
© 2009 葉建鴻
e-mail: ye_jian_hong@yahoo.com

Friday, January 23, 2009

Motivation: BEBAN


Kondisi ekonomi 2009 ini tidaklah lebih baik dari tahun sebelumnya, walaupun kita tetap harus optimis dalam menghadapinya.
Dimana-mana banyak terjadi PHK [ pemutusan hubungan kerja ] sebagai akibat dari krisis global yang sedang melanda dunia ini.

Yah...beban hidup akan semakin berat walaupun harga BBM [ bahan bakar minyak ] sudah turun untuk ke sekian kalinya, akan tetapi harga-harga tetap stabil dalam artian tidak ikut turun. Beda sekali apabila harga BBM naik, baru diumumkan akan naik saja, harga-harga langsung melambung tinggi.

Ada satu cerita yang saya dapat dari Pak Darmadi Darmawangsa [ motivator ] pada saat makan siang beberapa hari yang lalu.
Ada seorang ayah yang setiap pulang kerja selalu membawa tas kerja dan anaknya yang masih berumur sekitar 2 tahunan bergegas menghampiri ayahnya untuk membawakan tas tersebut. Anak dengan sekuat tenaga mengangkat tas tersebut, tetapi tidak kuat. Selang beberapa tahun, anak tersebut sudah berumur 8 tahunan dan kebiasaan tersebut masih berlanjut dan anak tersebut dengan mudah mengangkat tas kerja ayahnya sambil berkata ’ayah...tasnya sekarang lebih ringan yah...soalnya susah mengangkat tas ini’.
Sang ayah berkata ’anakku, beban tas ini dari dulu tetap sama tidaklah bertambah berat atau ringan, kamunya saja yang bertambah kuat sekarang’.

Apa moral cerita diatas?
Beban hidup kita dari dulu tetaplah sama, masalah selalu tetap ada dan kita harus mencari solusi atas masalah tersebut. Kalau kita tinggal diam, kita tidak akan bisa menyelesaikannya.
Seperti cerita diatas, bahwa sang anak tumbuh dan bertambah kuat dalam mengangkat beban tas.
Kalau kita tidak berubah dan bertambah kuat menghadapi beban hidup ini, maka kita tidak akan bisa menyelesaikannya.
Hidup itu dinamis, apabila masalah satu selesai akan timbul masalah lainnya dan kita harus tetap belajar menghadapinya.
Yah....itulah kehidupan...
Semuanya tergantung dari kita sendiri mau atau tidak berubah menjadi kuat dalam menghadapi beban hidup ini.
Saya yakin dan percaya bahwa kita pasti bisa asal ada kemauan dari diri kita sendiri.

sepanjang jalan TOL kebon jeruk, 24.01.09
© 2009 葉建鴻
e-mail: ye_jian_hong@yahoo.com

Thursday, January 22, 2009

Inspiration: A WORDS FROM MOTHER TERESA


Orang sering keterlaluan, tidak logis, dan hanya mementingkan diri sendiri;
bagaimanapun, maafkanlah mereka.

Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih;
bagaimanapun, berbaik hatilah.

Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa teman yang sejati;
bagaimanapun, jadilah sukses.

Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain menipumu;
bagaimanapun, jujur dan terbukalah.

Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun, mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam;
bagaimanapun, bangunlah.

Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mungkin saja orang lain jadi iri;
bagaimanapun, berbahagialah.

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang;
bagaimanapun, berbuat baiklah.

Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu.
Engkau lihat, akhirnya ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu;
bagaimanapun, ini bukan urusan antara engkau dan mereka.

Motivation: 'KEPEPET'



’Kepepet’ atau terdesak adalah salah satu kata negatif. Akan tetapi kata negatif tersebut dapat kita rubah untuk menjadi kata yang positif.
’Kepepet’ dapat sebagai motivasi kita untuk melakukan hal-hal yang luar biasa.
Banyak contoh dan kejadian yang tidak disengaja atau alami dimana kita sering ’kepepet’ dan dapat melakukan hal-hal yang luar biasa.

Kita mungkin pernah mendengar cerita orang yang dikejar anjing gila dapat lari melebihi kecepatan pelari 100m tercepat, padahal orang tersebut bukan pelari 100m. Apakah hal itu mungkin terjadi apabila dalam keadaan normal? Alam bawah sadar orang tersebut yang bekerja dan adrenalin meningkat, sehingga menyebabkan dia dapat lari secepat itu. Karena kalau tidak lari, maka dia akan digigit anjing gila tersebut.
Banyak sekali cerita-cerita lainnya yang mungkin hampir sama kejadiannya, dimana alam bawah sadar yang bekerja.

Untuk itu kita dapat gunakan ilmu ’kepepet’ dalam segala hal, walaupun kondisinya kita tidak dalam keadaan ’kepepet’.
Jadi jangan tunggu kita ’kepepet’ untuk bisa melakukan hal-hal yang luar biasa.
Sebagai contoh jangan menunggu kita tidak punya uang lagi baru bekerja.
Kita buat kondisi dalam keadaan ’kepepet’ dan kita lakukan hal-hal yang luar biasa.

Kondisi ini juga akan membuat kita tidak cepat puas atas hasil yang kita sudah raih akan tetapi kita harus di jalur yang benar dalam artinya bukan menjadi orang yang tidak pernah puas atau bersyukur.
Kalau kita sudah berkecukupan, kita dapat memberi kepada orang lain.

Serpong, 10.01.09
© 2009 葉建鴻
e-mail: ye_jian_hong@yahoo.com

Friday, January 9, 2009

Motivation: CUSTOMER NEEDS NOT SELLER NEEDS


Judul diatas bisa diartikan bahwa dalam menjual kita lebih mementingkan dan memperhatikan kebutuhan pelanggan (customer needs) daripada kebutuhan penjual (seller needs).

Kebutuhan pelanggan (customer needs) adalah apa yang dibutuhkan pelanggan pada saat membeli bukan hanya semata-mata kebutuhan penjual (seller needs), yaitu yang penting barang terjual, tanpa melihat apakah barang tersebut memang benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan.

Hari ini saya kebenaran sedang cuti kerja dan menghabiskan waktu di rumah dengan anak saya yang masih berumur 1 tahun 3 bulan.
Dimana anak saya tersebut belum lancar berbicara dan baru beberapa kata yang dia bisa.
Saat siang hari anak saya menangis dan saya beserta istri berusaha untuk menenangkan dengan menawarkan apa yang dia mau.
Dari membaca buku (salah satu kegemarannya, walaupun buku sering disobek), digendong mamanya , dll.
Akan tetapi anak saya tetap tidak bisa diam, dan dia berbicara dengan lafal yang masih belum jelas, sampai akhirnya kita berikan susu yang belum sempat dia habiskan barulah diam.
Ohh… ternyata mau minum susu.

Dari situ saya terpikir dengan apa yang terjadi dalam dunia penjualan, bahwa kita sering sulit menjual dan seringkali gagal karena memang kita belum tahu apa yang benar-benar diinginkan oleh pelanggan kita.

Untuk mengetahui apa yang kita jual tepat dibutuhkan oleh pelanggan, kita harus melakukan ‘interogasi’ kepada pelanggan kita dan hal tersebut tentunya tidak mudah.
Kenapa tidak mudah? Karena karakter dari masing-masing pelanggan berbeda satu sama lainnya. Ada yang terbuka dan ada yang sulit sekali memberikan informasi.
Dan tentunya apa yang dibutuhkan tidaklah sama untuk semua pelanggan, karena masing-masing pelanggan mempunyai keinginan dan kebutuhan yang berbeda satu sama lainnya.

Intinnya adalah kita harus lebih banyak bertanya dan mendengar apa yang diinginkan serta dibutuhkan oleh pelanggan kita daripada mengeluarkan ’jurus-jurus’ menjual agar barang kita cepat laku terjual.

Serpong, 26.03.08
© 2008 葉建鴻
e-mail: ye_jian_hong@yahoo.com

Motivation: NEVER ENDING TARGET


Target tidak pernah selesai?
Yah...benar, bahwa target tidak akan pernah selesai.
Sebagian besar karyawan bagian penjualan (Marketing) seringkali mengeluh bahwa target yang diberikan oleh perusahaan tidak pernah habis.
Apabila Marketing sudah tercapai targetnya, selalu ada revisi target ataupun memulai dengan target-target baru.

Marketing salah satu Bank terkemuka di Indonesia mengeluh karena selalu diberikan target dengan produk-produk yang baru diluncurkan, walaupun kadang-kadang kondisi yang tidak menentu pada saat produk tersebut diluncurkan.

Saya jadi teringat dengan anak saya yang masih balita (bawah lima tahun), dimana setiap peristiwa pada ada masa-masa yang harus dilalui.
Pada saat masih berumur dibawah 1 tahun, kita jarang mengajak bermain ataupin berbicara karena lebih banyak tdiur dan minum susu pada saat lapar (kadang bisa setiap 2 jam sekali).
Setelah berumur 1 tahun, kita lebih banyak mengajak bermain dan anak sudah mulai belajar berjalan dan seterusnya sampai anak tersebut beranjak dewasa.

Apa makna yang bisa kita ambil dari peristiwa tersebut?
Setiap peristiwa kita juga mempunyai target-target tertentu, misalnya anak saya harus bisa belajar berjalan setelah berumur 1 tahun, anak saya harus bisa membaca & menulis, dan seterusnya.

Jadi baik dalam hal kehidupan maupun pekerjaan, target selalu ada dan tidak pernah selesai.
Kita harus menghadapi target tersebut, kita harus lalui target tersebut dan kita harus mencapai target tersebut dengan sesuatu yang luar biasa.
Kita tidak bisa menghindar dari target, karena itulah kehidupan.

Serpong, 26.06.08
© 2008 葉建鴻
e-mail: ye_jian_hong@yahoo.com

Movie Reviews: KUNGFU DUNK


Cast: Jay Chou, Charlene Choi, Chen Bo Lin
Director: Kevin Chu
Genre: Action/ Drama
Language: Mandarin
Release Date: 7 February 2008
Running Time: 100 minutes


Shi-Jie (Jay Chou) is a brilliant martial artist from the Kungfu School. The master of the school adopted him as a baby, when he was found abandoned in the woods. His remarkable kungfu skills stem from his innate intuition and ability to read his opponents moves. One day, he encounters a group of youths playing basketball and shows off how easy it is for him, with his martial arts training, to do a Slam Dunk. Watching him was Chen-Li (Eric Tsang), a shrewd businessman, who decides that he would exploit Shi-Jie to make some money. Under the guise of helping Shi-Jie to find his family, he recruits him to play varsity basketball at the local university.

Pesan moral:
- Low profile dari karakter shi jie (jay chou), walaupun hebat di bidang kung fu dan bermain basket.
- Setiap bertanding selalu mengatakan kepada lawan ’mohon bimbingannya’.
- Bermain basket bukan sekedar slam dunk, tetapi lebih kepada kerjasama tim.
- Selalu bersikap tenang dalam setiap kejadian.

Serpong, 26.03.08
© 2008 葉建鴻
e-mail: ye_jian_hong@yahoo.com